FKMT Jember - Forum Komunikasi Mahasiswa Tulungagung - Contact Person : Riko, Teknik Elektro Unej 2013 (085790610770 / Pin BBM 7CE261B5) - Saiful, Teknik Mesin Unej 2014 (085748261236 / PIN BBM 5518EEE6)

Wednesday, 15 January 2014

Teknologi Informasi

1.      Pengantar Teknologi Informasi
            Di zaman yang sangat modern ini, perkembangan teknologi informasi sangatlah pesat. Hal itu dikarenakan dari zaman ke zaman mengalamai penemuan-penemuan baru  yang dapat mendukung terjadinya perubahan teknologi informasi. Tidak lupa pula proses globalisasi tidak lepas dari adanya teknologi informasi.
            Teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang ditawarkan, serta meningkatnya tuntutan selera konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Untuk mengantisipasi semua ini, perusahaan mencari terobosan baru dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi diharapkan dapat menjadi fasilitator dan interpreter. Semula teknologi informasi digunakan hanya terbatas pada pemrosesan data. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi tersebut, hampir semua aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi.

2.      Pengertian Teknologi Informasi
            Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Teknologi Informasi atau yang lebih akrab dengan istilah IT, kita harus mengetahui masing-masing kata dari teknologi dan informasi itu sendiri. Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.
            Untuk mengetahui lebih jelasnya apa yang dimaksud dengan teknologi informasi, berikut adalah pengertian Teknologi Informasi yang dikemukakan oleh beberapa para ahli :
a.      Kamus Oxford, 1995
Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.
b.      Haag & Keen, 1996
Teknologi Informasi  adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
c.       Martin, 1999
Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
d.      Lucas, 2000
Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis.
e.      William & Sawyer, 2003
Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.
            Jadi, dapat diambil kesimpulan secara umum dari paparan pengertian di atas, teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
3.      Sejarah Teknologi Informasi
3.1.Masa Prasejarah
                  Pada zaman ini, teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh manusia berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang manusia kenal. Untuk menggambarkan informasi yang diperoleh, mereka menggambarkannya pada dinding-dinding gua tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini, manusia mulai mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka, kemudian melukiskannya pada dinding gua tempat tinggalnya. Awal komunikasi mereka pada zaman ini hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan menggunakan isyarat tangan.
                  Pada zaman prasejarah mulai diciptakan dan digunakan alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, dan isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.
Piktografi
3.1.1.       3000 SM
                  Untuk yang pertama kali, tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari piktografisebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi (penyebutan) yang berbeda sehingga mampu menjadi kata, kalimat, dan bahasa.

3.1.2.      2900 SM
                  Pada 2900 SM, bangsa Mesir Kuno menggunakan huruf hieroglif. Hieroglif merupakan bahasa simbol, dimana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda. Jika simbol-simbol tersebut digabungkan menjadi satu rangkaian, maka akan menghasilkan sebuah arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.
Hieroglif
Serat Papyrus
3.1.3.      500 SM
                  Pada 500 SM, manusia sudah mengenal cara membuat serat dari pohon papyrus yang tumbuh di sekitar sungai Nil.Serat papyrus dapat digunakan sebagai kertas. Kertas yang terbuat dari serat pohon papyrus menjadi media untuk menulis atau media untuk menyampaikan informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya juga digunakan sebagai media informasi.


3.1.4.      105 M
                  Pada masa ini, bangsa Cina berhasil menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang. Kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem cap.
Kertas yang ditemukan Bangsa Cina
3.2.Masa Modern (1400 M s.d. Sekarang)

3.2.1.      Tahun 1455
             Pada 1455, untuk pertama kalinya Johann Gutenberg mengembangkan mesin cetak dengan menggunakan plat huruf yang terbuat dari besi dan dapat diganti-ganti dalam bingkai yang terbuat dari kayu.

3.2.2.      Tahun 1830
                  Augusta Lady Byron menulis program komputer yang pertama di dunia. Ia bekerja sama dengan Charles Babbage menggunakan mesin analytical yang didesain sehingga mampu memasukkan data, mengolah data, dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama, walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital.




3.2.3.       Tahun 1837
Telegraf dan Penemunya (Samuel Morse)

                  Samuel Morse mengembangkan telegraf dan bahasa kode morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone. Morse menggunakan kode-kode sederhana untuk mewakili pesan-pesan yang ingin dikirimkan dengan menggunakan pulsa listrik melalui kabel tunggal. Namun sinyal-sinyal yang dapat dikirim dengan baik hanya berada dalam jarak 32 km. Untuk jarak yang lebih jauh, sinyal-sinyal yang diterima menjadi terlalu lemah untuk direkam. Kemudian, Morse membangun peralatan relai yang ditempatkan di setiap 32 km dari stasiun sinyal. Relai tersebut berfungsi untuk mengulangi sinyal yang diterima dan mengirimnya kembali ke 32 km berikutnya. Relai terdiri dari sakelar yang dioperasikan secara elektromagnetik. Sistem telegraf kemudian segera digunakan untuk bisnis yang membutuhkan pengiriman pesan secara cepat untuk jarak yang jauh, seperti surat kabar dan pesan untuk perjalanan kereta api.

3.2.4.      Tahun 1877
                  Pada 1877, Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan telepon yang dipergunakan pertama kali secara umum. Pada 1879, sistem pemanggilan telepon mulai menggunakan nomor yang menggantikan sistem pemanggilan nama. Hal ini untuk mencegah operator yang tidak mengenal semua pelanggan. Sistem penomoran telepon menggunakan huruf dan angka, dimana nomor telepon menggunakan sistem dua huruf dan lima digit angka.
Kartu Perforasi

3.2.5.       Tahun 1889
                  Pada 1889, Herman Hollerith menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro    Sensus Amerika Serikat. Sensus yang dilakukan pada 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya populasi, Biro Sensus tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus.

                  Hollerith menggunakan kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah oleh alat tersebut secara mekanik. Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80 variabel. Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam waktu enam minggu. Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu tersebut berfungsi sebagai media penyimpan data. Tingkat kesalahan perhitungan juga dapat ditekan secara drastis.

3.2.6.      Tahun 1931
                  Pada 1931, Vannevar Bush membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial. Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan.


3.2.7.       Tahun 1939
                  Pada 1939, Dr. John V. Atanasoff dan dibantu oleh Clifford Berry berhasil menciptakan komputer elektronik digital pertama. Sejak saat ini, komputer terus mengalami perkembangan sehingga menjadi semakin canggih. Mengenai sejarah perkembangan komputer ini akan dijelaskan pada bagian berikutnya.

3.2.8.      Tahun 1973 – 1990
                  Pada masa ini, istilah internet diperkenalkan dalam sebuah paper tentang TCP/IP. Secara harfiah, internet (interconnected networking) diartikan sebagai rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Rangkaian pusat yang membentuk internet diawali pada 1969 sebagai ARPANETyang dibangun oleh ARPA (United States Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPANET di antaranya adalah kaedah rangkaian tanpa pusat (decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching).

           Pada 1981, National Science Foundation mengembangkan backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan.

                  Pada 1 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal sekarang. Kemudian pada 1986, IETF mengembangkan sebuah server yang berfungsi sebagai alat koordinasi di antara DARPA, ARPANET, DDN, dan Internet Gateway. Pada 1990-an, internet telah berkembang dan menyambungkan banyak pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada.

3.2.9.       Tahun 1991 – Sekarang
                  Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN memungut bayaran dari para anggotanya untuk menanggulangi biaya operasionalnya. Pada 1992, mulai terbentuk komunitas internet dan diperkenalkannya istilah World Wide Web (www) oleh CERN. Pada 1993, NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan internet menyangkut direktori dan penyimpanan data sertadatabase (oleh AT&T), jasa registrasi (oleh Network Solution Inc), dan jasa informasi (oleh General Atomics/CERFnet). Pada 1994, pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah ke dalam berbagai segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Pada 1995, perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di backbone. Langkah ini memulai pengembangan teknologi informasi, khususnya internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.

4.      Dampak Perkembangan Teknologi Informasi
            Di era zaman ini, teknologi informasi sangat membantu dalam kegiatan dikehidupan kita ini. Kemajuan teknologi informasi ini sangat banyak membawa pengaruh yang besar, mulai dari gaya hidup, tingkah laku, maupan sikap. Pesatnya perkembangan teknologi informasi ini memang membawa banyak pengaruh positif untuk manusia di dunia terutama di Indonesia ini.
            Berikut ini merupakan beberapa pengaruh positif perkembangan teknologi informasi yang berkembang disaat ini, diantarnya :
a.       Pertukaran informasi berlangsung sangat cepat.
b.      Memudahkan pekerjaan manusia.
c.       Pekerjaan yang dilakukan seseorang menjadi lebih efektif dan efisien
d.      Sistem pembelajaran tidak harus tatap muka dengan guru karena dengan kemajuan TIK khusunya Internet kita bisa melakukan V-class. Dan masih banyak yang lainnya.

            Dari banyaknya pengaruh positif perkembangan teknologi informasi, tentunya akan menimbulkan juga dampak negativ. Dampak negatif yang akan saya bahas ini adalah dampak bagi kebudayaan Indonesia. Yang diantaranya adalah:
a.       Masuknya budaya asing yang tidak baik untuk anak Indonesia.
Maksudnya kita tahu bahwa anak baru gede sangat cepat untuk menangkap informasi yang di dapatnya, jika informasi itu membawa pengaruh buruk untuk dirinya tentu itu tidak baik untuk dirinya sendiri dan orang lain. Tentunya disitu diperlukan pengawasan dari orang tua.

b.      Lupa akan waktu
Sebagai mana kita tahu bahwa belakangan ini telah muncul banyak game online. Dari game online ini seseorang bisa saja lupa akan waktu dimana dia terlalu asik akan game yang dimainkannya. Seperti lupa akan kewajibanya sebagai umat beragama, baik itu shalat, ngaji dan lain lain.

c.       Merosotnya nilai moral
Kemerosotan nilai moral sangat mungkin sekali terjadi karena dari perkembangan teknologi informasi ini orang bisa cepat memperoleh informasi yang diinginkannya. Contohnya sekarang internet sudah tidak asing lagi di telinga. Dari internet ini seseorang bisa dengan mudahnya mengunduh film porno. Dari film porno ini kemerosotan nilai moral pun bisa terjadi dikalangan warga masyarakat, terutama kaula muda dan pelajar.

            Dari wacana di atas kita bisa simpulkan bahwa dari banyaknya pengaruh positif dari teknologi informasi ternyata banyak pula pengaruh negatifnya. Untuk meminimalisasi pengaruh negative itu tergantung pada diri kita sendiri. Dimana kita harus pintar pintar memanfaatkan kemajuan teknologi informasi ini agar kebudayaan yang dari dulu kita anut, tidak rusak oleh dampak negatif dari teknologi informasi itu sendiri.

0 komentar:

Post a Comment