1.
Pengantar
Teknologi Informasi
Di
zaman yang sangat modern ini, perkembangan teknologi informasi sangatlah pesat.
Hal itu dikarenakan dari zaman ke zaman mengalamai penemuan-penemuan baru yang dapat mendukung terjadinya perubahan
teknologi informasi. Tidak lupa pula proses globalisasi tidak lepas dari adanya
teknologi informasi.
Teknologi
informasi muncul sebagai akibat
semakin merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya
persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang
ditawarkan, serta meningkatnya tuntutan selera konsumen terhadap produk dan
jasa yang ditawarkan. Untuk mengantisipasi semua ini, perusahaan mencari
terobosan baru dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi diharapkan dapat
menjadi fasilitator dan interpreter. Semula teknologi informasi digunakan hanya
terbatas pada pemrosesan data. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi
tersebut, hampir semua aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh
aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi.
2.
Pengertian
Teknologi Informasi
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan Teknologi Informasi atau yang lebih akrab
dengan istilah IT, kita harus mengetahui masing-masing kata dari teknologi dan
informasi itu sendiri. Teknologi
adalah pengembangan dan aplikasi dari alat,
mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Informasi adalah
hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data
yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.
Untuk mengetahui lebih jelasnya apa
yang dimaksud dengan teknologi informasi, berikut adalah pengertian
Teknologi Informasi yang dikemukakan oleh beberapa para ahli :
a.
Kamus Oxford, 1995
Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer,
untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk
kata-kata, bilangan, dan gambar.
b.
Haag & Keen, 1996
Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang
membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi.
c.
Martin, 1999
Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software
& hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi,
melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
d.
Lucas, 2000
Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk
memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis.
e.
William & Sawyer, 2003
Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer)
dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.
Jadi,
dapat diambil kesimpulan secara umum dari paparan pengertian di atas, teknologi informasi adalah suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat
dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan
pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan
keputusan.
3. Sejarah Teknologi Informasi
3.1.Masa Prasejarah
Pada
zaman ini, teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh manusia
berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang manusia kenal.
Untuk menggambarkan informasi yang diperoleh, mereka menggambarkannya pada
dinding-dinding gua tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini,
manusia mulai mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitar lingkungan
tempat tinggal mereka, kemudian melukiskannya pada dinding gua tempat
tinggalnya. Awal komunikasi mereka pada zaman ini hanya berkisar pada bentuk
suara dengusan dan menggunakan isyarat tangan.
Pada
zaman prasejarah mulai diciptakan dan digunakan alat-alat yang menghasilkan
bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang,
dan isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.
Piktografi
3.1.1. 3000 SM
Untuk
yang pertama kali, tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan
simbol-simbol yang dibentuk dari piktografisebagai
huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi (penyebutan)
yang berbeda sehingga mampu menjadi kata, kalimat, dan bahasa.
3.1.2. 2900 SM
Pada
2900 SM, bangsa Mesir Kuno menggunakan huruf hieroglif. Hieroglif
merupakan bahasa simbol, dimana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang
berbeda. Jika simbol-simbol tersebut digabungkan menjadi satu rangkaian, maka
akan menghasilkan sebuah arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif
ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.
Hieroglif
Serat Papyrus
3.1.3. 500 SM
Pada
500 SM, manusia sudah mengenal cara membuat serat dari pohon papyrus yang
tumbuh di sekitar sungai Nil.Serat papyrus dapat
digunakan sebagai kertas. Kertas yang terbuat dari serat pohon papyrus menjadi
media untuk menulis atau media untuk menyampaikan informasi yang lebih kuat dan
fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya juga
digunakan sebagai media informasi.
3.1.4. 105 M
Pada
masa ini, bangsa Cina berhasil menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh
bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang. Kertas ini
dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan
dan dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang
dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta
atau yang kita kenal sekarang dengan sistem cap.
Kertas yang ditemukan Bangsa Cina
3.2.Masa Modern (1400 M s.d. Sekarang)
3.2.1. Tahun 1455
Pada 1455, untuk pertama kalinya Johann Gutenberg mengembangkan mesin cetak dengan
menggunakan plat huruf yang terbuat dari besi dan dapat diganti-ganti dalam
bingkai yang terbuat dari kayu.
3.2.2. Tahun 1830
Augusta
Lady Byron menulis program komputer yang
pertama di dunia. Ia bekerja sama dengan Charles Babbage menggunakan
mesin analytical yang didesain sehingga mampu memasukkan
data, mengolah data, dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin
ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama, walaupun cara
kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital.
3.2.3. Tahun 1837
Telegraf dan Penemunya (Samuel Morse)
Samuel
Morse mengembangkan telegraf dan
bahasa kode morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone. Morse menggunakan kode-kode
sederhana untuk mewakili pesan-pesan yang ingin dikirimkan dengan menggunakan
pulsa listrik melalui kabel tunggal. Namun sinyal-sinyal yang dapat dikirim
dengan baik hanya berada dalam jarak 32 km. Untuk jarak yang lebih jauh,
sinyal-sinyal yang diterima menjadi terlalu lemah untuk direkam. Kemudian,
Morse membangun peralatan relai yang
ditempatkan di setiap 32 km dari stasiun sinyal. Relai tersebut berfungsi untuk
mengulangi sinyal yang diterima dan mengirimnya kembali ke 32 km berikutnya.
Relai terdiri dari sakelar yang dioperasikan secara elektromagnetik. Sistem
telegraf kemudian segera digunakan untuk bisnis yang membutuhkan pengiriman
pesan secara cepat untuk jarak yang jauh, seperti surat kabar dan pesan untuk
perjalanan kereta api.
3.2.4. Tahun 1877
Pada
1877, Alexander Graham Bell menciptakan dan
mengembangkan telepon yang dipergunakan pertama kali secara umum. Pada 1879,
sistem pemanggilan telepon mulai menggunakan nomor yang menggantikan sistem
pemanggilan nama. Hal ini untuk mencegah operator yang tidak mengenal semua
pelanggan. Sistem penomoran telepon menggunakan huruf dan angka, dimana nomor
telepon menggunakan sistem dua huruf dan lima digit angka.
Kartu Perforasi
3.2.5. Tahun 1889
Pada
1889, Herman Hollerith menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan.
Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan
perhitungan bagi Biro Sensus Amerika
Serikat. Sensus yang dilakukan pada 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk
menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya populasi, Biro Sensus tersebut
memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan
perhitungan sensus.
Hollerith
menggunakan kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah
oleh alat tersebut secara mekanik. Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80
variabel. Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan
dalam waktu enam minggu. Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan,
kartu tersebut berfungsi sebagai media penyimpan data. Tingkat kesalahan
perhitungan juga dapat ditekan secara drastis.
3.2.6. Tahun 1931
Pada
1931, Vannevar Bush membuat sebuah kalkulator untuk
menyelesaikan persamaan differensial. Mesin tersebut dapat menyelesaikan
persamaan differensial kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan
pelajar dan mahasiswa. Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan
gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan.
3.2.7. Tahun 1939
Pada
1939, Dr. John V. Atanasoff dan dibantu oleh Clifford Berry berhasil menciptakan komputer
elektronik digital pertama. Sejak saat ini, komputer terus mengalami
perkembangan sehingga menjadi semakin canggih. Mengenai sejarah perkembangan
komputer ini akan dijelaskan pada bagian berikutnya.
3.2.8. Tahun 1973 – 1990
Pada
masa ini, istilah internet diperkenalkan dalam sebuah paper tentang TCP/IP. Secara harfiah, internet (interconnected networking) diartikan sebagai rangkaian
komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Rangkaian pusat yang
membentuk internet diawali pada 1969 sebagai ARPANETyang dibangun
oleh ARPA (United States Department of
Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan
awal yang disumbang oleh ARPANET di antaranya adalah kaedah rangkaian tanpa
pusat (decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching).
Pada 1981, National
Science Foundation mengembangkan backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56
Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan.
Pada
1 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke
TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal sekarang. Kemudian
pada 1986, IETF mengembangkan sebuah
server yang berfungsi sebagai alat koordinasi di antara DARPA, ARPANET, DDN,
dan Internet Gateway. Pada 1990-an, internet telah
berkembang dan menyambungkan banyak pengguna jaringan-jaringan komputer yang
ada.
3.2.9. Tahun 1991 – Sekarang
Sistem
bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN memungut bayaran dari para anggotanya untuk
menanggulangi biaya operasionalnya. Pada 1992, mulai terbentuk komunitas
internet dan diperkenalkannya istilah World Wide Web (www)
oleh CERN. Pada 1993, NSF membentuk
InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan internet menyangkut direktori dan
penyimpanan data sertadatabase (oleh AT&T), jasa registrasi (oleh Network Solution Inc), dan jasa informasi (oleh General Atomics/CERFnet). Pada 1994,
pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah ke dalam
berbagai segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari manusia. Pada 1995, perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider
dengan membeli jaringan di backbone. Langkah
ini memulai pengembangan teknologi informasi, khususnya internet dan
penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.
4.
Dampak Perkembangan Teknologi Informasi
Di
era zaman ini, teknologi informasi sangat membantu dalam kegiatan dikehidupan
kita ini. Kemajuan teknologi informasi ini sangat banyak membawa pengaruh yang
besar, mulai dari gaya hidup, tingkah laku, maupan sikap. Pesatnya
perkembangan teknologi informasi ini memang membawa banyak pengaruh positif
untuk manusia di dunia terutama di Indonesia ini.
Berikut
ini merupakan beberapa pengaruh positif perkembangan teknologi informasi yang
berkembang disaat ini, diantarnya :
a. Pertukaran informasi berlangsung sangat cepat.
b.
Memudahkan pekerjaan manusia.
c.
Pekerjaan yang dilakukan seseorang
menjadi lebih efektif dan efisien
d.
Sistem pembelajaran tidak harus
tatap muka dengan guru karena dengan kemajuan TIK khusunya Internet kita bisa
melakukan V-class. Dan masih banyak yang lainnya.
Dari
banyaknya pengaruh positif perkembangan teknologi informasi, tentunya akan
menimbulkan juga dampak negativ. Dampak negatif yang akan saya bahas ini adalah
dampak bagi kebudayaan Indonesia. Yang diantaranya adalah:
a.
Masuknya budaya asing yang tidak
baik untuk anak Indonesia.
Maksudnya kita tahu bahwa anak baru
gede sangat cepat untuk menangkap informasi yang di dapatnya, jika informasi
itu membawa pengaruh buruk untuk dirinya tentu itu tidak baik untuk dirinya
sendiri dan orang lain. Tentunya disitu diperlukan pengawasan dari orang tua.
b.
Lupa akan waktu
Sebagai mana kita tahu bahwa
belakangan ini telah muncul banyak game online. Dari game online ini seseorang
bisa saja lupa akan waktu dimana dia terlalu asik akan game yang dimainkannya.
Seperti lupa akan kewajibanya sebagai umat beragama, baik itu shalat, ngaji dan
lain lain.
c.
Merosotnya nilai moral
Kemerosotan nilai moral sangat
mungkin sekali terjadi karena dari perkembangan teknologi informasi ini orang
bisa cepat memperoleh informasi yang diinginkannya. Contohnya sekarang internet
sudah tidak asing lagi di telinga. Dari internet ini seseorang bisa dengan
mudahnya mengunduh film porno. Dari film porno ini kemerosotan nilai moral pun
bisa terjadi dikalangan warga masyarakat, terutama kaula muda dan pelajar.
Dari
wacana di atas kita bisa simpulkan bahwa dari banyaknya pengaruh positif dari
teknologi informasi ternyata banyak pula pengaruh negatifnya. Untuk
meminimalisasi pengaruh negative itu tergantung pada diri kita sendiri. Dimana
kita harus pintar pintar memanfaatkan kemajuan teknologi informasi ini agar
kebudayaan yang dari dulu kita anut, tidak rusak oleh dampak negatif dari
teknologi informasi itu sendiri.